Assalamu'alaikum.. I just want to say "thank's" to you for invite my blog..this blog I write if just I want.. so I'm sorry if my blog so bad for you..but I hope you can read my article..Thank you ^^

Jumat, 07 Juni 2013

makalah penyakit Kwashiorkor

MAKALAH
BIOKIMIA
KEKURANGAN PROTEIN
KWASHIORKOR
Instruktur: Sudirin, Amd



Disusun :
Nama   : Rohmah Alfi Yafira Lukman
NIM    : 14.12.2930
Kelas   : B/KM/II

KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini Alhamdulillahhirobil’alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.

Atas limpahan rahmat dan hidayah Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah biokimia untuk memenuhi tugas terkhir dari praktikum biokimia ini. Kami mengakui bahwa sebagai manusia biasa memiliki banyak keterbatasan dalam segala hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat baik dan sempurna.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan tentang penyakit kwashiorkor.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga Allah SWT selalu menuntun kita menuju jalan yang benar.

Wasalammualaikum Wr. Wb

                                                                                                 Yogyakarta, 21 Mei 2013



        Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................    i
DAFTAR ISI .................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ...............................................................     1
B.     Rumusan Masalah ........................................................................     2
C.     Tujuan Penulisan ..........................................................................     2
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Kesehatan secara Umum .............................................. ................    3
B.     Konsep Sehat dan Sakit ..................................................................  5
C.     Teori tentang Penyakit Kwashiorkor ..............................................    7
BAB III PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kwashiorkor .................................................................    9
B.     Gejala-Gejala Kwashiorkor ...........................................................     9
C.     Penyebab Penyakit Kwashiorkor ....................................................   9
D.    Metabolisme Protein Penderita ......................................................    10
E.     Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kwashiorkor .......................    11
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan ...................................................................................    13
B.     Saran ............................................................................................    13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................      14
LAMPIRAN ....................................................................................     15

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bocah berusia 8 tahun, Wirayudha atau biasa dipanggil Wira, terbaring lemah di RS Dompet Dhuafa, Bogor. Wira yang hanya memiliki berat badan 11 kg ini menjalani perawatan di Ruang Isolasi Anak karena mengidap Marasmus Kwashiorkor atau penyakit gizi buruk karena kekurangan kalori dan protein.
"Pasien mengalami gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori atau nama lainnya Marasmus Kwashiorkor. Kalau kondisi kulitnya, itu disebabkan kurangnya asupan nutrisi ke tubuh pasien," kata dr Juprialdy saat ditemui di RS Dompet Dhuafa, Jalan Raya Parung-Bogor, Kemang, Kabupaten Bogor, Senin (29/04/2013).
Anak kedua dari empat bersaudara ini adalah putra dari pasangan Rohman (37) dan Enung (25) yang beralamat di Kampung Leuweng Gede, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Wira tampak lemah tak mampu banyak bergerak. Wira lebih banyak berkomunikasi dengan orang tuanya dengan menangis.
Tubuhnya kurus, tulangnya tampak jelas menonjol di balik kulitnya yang tipis. Tak hanya itu, seluruh kulit di tubuh bocah ini mengelupas dan mengering.
"Sekarang pasien masih dalam penanganan. Sesuai kebutuhan tubuhnya, kita berikan asupan nutrisi, vitamin dan protein untuk menyeimbangkan kondisi tubuhnya," terang Juprialdy.
Pihak dokter memperkirakan butuh waktu lebih dari satu bulan untuk memulihkan kondisi Wira. "Semua pengobatan di sini gratis," katanya.
Kondisi Wira ini tak lepas dari kondisi perekonomian keluarganya yang berkekurangan. Sang ayah sehari-hari berjualan daun salam di Pasar Cengkareng, Jakarta Barat dengan penghasilan Rp 25 ribu per hari. Sedangkan sang ibu yang menjadi buruh penggarap sawah tak memiliki penghasilan pasti.
Wira sudah dua kali ambruk akibat kondisi gizi buruknya. Tiga bulan yang lalu Wira sempat dirawat di RSUD Cibinong selama 10 hari karena penyakit yang sama. Namun, sang ayah mengatakan setelah beberapa hari dirawat di rumah, kondisi Wira kembali menurun. "Sempat dibawa ke Puskesmas. Tapi katanya kena gizi buruk lagi, terus dirujuk lagi ke sini (RS dompet Dhuafa)," kata Rohman.
Penanganan gizi buruk seharusnya tidak hanya dilakukan kepada pasien, tapi juga kepada orangtua pasien. Pengetahuan dan solusi ekonomi juga dianggap penting agar pasien yang sudah sehat tidak kembali mengalami kondisi gizi buruk.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan penyakit kwashiorkor ?
2.      Bagaimanakah gejala-gejala dari penyakit kwashiorkor ?
3.      Apa sajakah penyebab dari penyakit kwashiorkor ?
4.      Bagaimanakah proses metabolisme protein pada penderita kwashiorkor ?
5.      Bagaimanakah cara mencegah dan mengobati penyakit kwashiorkor ?

C.     Tujuan
Agar dapat mengetahui suatu penyakit, yaitu penyakit kwashiorkor yang salah satunya disebabkan karena kekurangan protein.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Kesehatan secara Umum
a)      Pengertian Kesehatan
Pengertian kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Adapun pengertian kesehatan menurut Undang-Undang adalah:
§  Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup    produktif secara sosial dan ekonomis.
§  Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
§  Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
§  Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
§  Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.
§  Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
§  Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Jadi, pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
b)      Tujuan Kesehatan
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang,panganpendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
c)      Aspek-Aspek Kesehatan
Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :
A. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
B. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
·         Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
·         Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
·         Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa
C. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
D. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.
Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Konsep Sehat dan Sakit
B.     Konsep Sehat dan Sakit
A. KONSEP SEHAT
Definisi Sehat antara lain:
I. Parkins (1938)
Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dari berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
2. WHO (1957)
Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki.
3. WHO (1974)
Sehat adaLah keadaan yang sempurna dari fisik, mental,  sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
4. White (1977)
Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
Teori faktor yang mempengaruhi sehat antara lain:
a) Agent b) Host c) Environment
B. KONSEP SAKIT
Definisi Sakit antara lain:
1. Perkins (1937)
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rokhani dan sosial.
2. Reverlly
Sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan dengan individu.
3. New Webster Dictionary
Sakit adalah suatu keadaan yang ditandai dengan suatu perubahan gangguan nyata yang normal
Teori faktor yang mempengaruhi sakit antara lain:
1.epidemiologi  Triagle (Ecological Models)
Dalam pandangan epidemiologi dikenal dengan istilah segitiga epidemioIogi, yang digunakan untuk menganalisis terjadinya penyakit. Bahwa Sakit terjadi karena interaksi antara agent, host and environment. Konsep ini bermula dari upaya untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit menular dengan unsur-unsur mikrobiologi yang infektius sebagai agent, namun selanjutnya dapat pula digunakan untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit tidak menular dengan memperluas pengertian agent. Dalam konsep ini faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Agent penyakit (faktor etiologi)
a. Zat nutrisi: ekses (kolesterol)/defisiensi (protein)
b. Agen kimiawi : zat toksik/allergen (obat) antara lain karbonmonoksida, pestisida, hg, arsen
c. Agen fisik: radiasi, air, udara
d. Agent infektius: virus, bakteri, jamur, parasit, protozoa, metazoa
Selain itu sifat mikroorganisme sebagai agent penyakit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
• lnfektivitas yaitu kemampuan daya serang ke dalam host
• Patogenitas yaitu kemampuan agent untuk merusak host, sehingga menimbulkan sakit
• Virulensi yaitu kemampuan agent untuk menimbulkan gejala berat
Adapun syarat agent sebagai penyebab penyakit:
1. Dijumpai pada setiap kasus yang diteliti, pada keadaan yang sesuai (necessary cause)
2. Agent hanya menyebabkan penyakit yang diteliti (specific effect)
3. Agent diisolasi sempuma, berulang ditumbuhkan, dan dibiakan (sufficient cause)
2. Host/ pejamu
Faktor host (intrinsik) yang merupakan faktor risiko timbulnya penyakit antara lain:
a. Genetik, misalnya penyakit herediter seperti hemophilia
b. Umur, misalnya usia lanjut berisiko penyakit jantung
c. Jenis kelamin, misalnya penyakit kelenjar gondok terutama pada wanita, jantung & hipertensi pada laki-laki
d. Keadaan fisiologi., misalnya hamil & persalinan bisa menyebabkan anemia, psikosis pascapartum
e. Kekebalan dan penyakit yang diderita sebelumnya
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan(ekstrinsik) sebagai penunjang terjadinya penyakit:
a. Lingkungan fisik antara lain: geografi & keadaan musim
b. Lingkungan biologis, yaitu semua makhluk hidup yang berada di sekitar manusia
c. Lingkungan sosial ekonomi
• Pekerjaan
• Urbanisasi
• Perkembangan ekonomi
• Bencana alam
C.     Teori Penyakit Kwashiorkor
Definisi kwashiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP) Dengan beberapa karakteristik berupa edema dan kegagalan pertumbuhan,depigmentasi,hyperkeratosis.
Penyakit ini merupakan bentuk malnutrisi paling banyak didapatkan di dunia ini, pada dewasa ini,terutama sekali pada wilayah-wilayah yang masih terkebelakangan bidang industrinya.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cicely D. Williams pada rangkaian saintifik internasional melalui artikelnya Lancet 1935 (1,9). Beliau pada tahun 1933 melukiskan suatu sindrom tersebut berhubungan dengan defisiensi dari nutrien apa. Akhirnya baru diketahui defisiensi protein menjadi penyebabnya.
Walaupun sebab utama penyakit ini ialah defisiensi protein, tetapi karena biasanya bahan makanan yang dimakan itu juga kurang mengandung nutrien lainnya, maka defisiensi protein disertai defisiensi kalori sehingga sering penderita menunjukkan baik gejala kwashiorkor maupun marasmus.
Kwashiorkor paling seringnya terjadi pada usia antara 1-4 tahun ,namun dapat pula terjadi pada bayi .Kwashiorkor yang mungkin terjadi pada orang dewasa adalah sebagai komplikasi dari parasit atau infeksi lain.
Banyak hal yang menjadi penyebab kwashiorkor, namun faktor paling mayor adalah menyusui, yaitu ketika ASI digantikan oleh asupan yang tidak adekuat atau tidak seimbang. Setelah usia 1 tahun atau lebih ,kwashiorkor dapat muncul bahkan ketika kekurangan bahan pangan bukanlah menjadi masalahnya, tetapi kebiasaan adat atau ketidak tahuan (kurang nya edukasi) yang menyebabkan penyimpangan keseimbangan nutrisi yang baik.
Walaupun kekurangan kalori dan bahan-bahan makanan yang lain memepersulit pola-pola klinik dan kimiawinya, gejala-gejala utama malnutrisi protein disebabkan oleh kekurangan pemasukan protein yang mempunyai nilai biologik yang baik.Bisa juga terdapat gangguan penyerapan protein,misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronik,kehilangan protein secara tidak normal pada proteinuria (nefrosis), infeksi,perdarahan atau luka-luka bakar serta kegagalan melakukan sintesis protein , seperti yanga didapatkan pula pada penyakit hati yang kronis.

BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kwashiorkor
Kwashiorkor ialah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan protein ( Ratna Indrawati,1994). Kwashiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak prasekolah (balita). (Ngastiyah, 1995).
Kwashiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP) Dengan beberapa karakteristik berupa edema dan kegagalan pertumbuhan,depigmentasi,hyperkeratosis.
Jadi, Kwashiorkor yaitu keadaan kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori yang kurang.
B.     Gejala-gejala Penyakit Kwashiorkor
1. Edema umumnya di seluruh tubuh terutama pada kaki (dorsum pedis)
2. Wajah membulat dan sembab
3. Otot-otot mengecil
(penurunan massa otot)
4. Perubahan status mental: cengeng, rewel kadang apatis
, lethargia, iritabilitas
5. Anak sering menolak segala jenis makanan (anoreksia)
6. Pembesaran hati
7. Sering disertai infeksi, anemia
, gangguan fungsi ginjal dan diare/mencret
8. Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut
9. Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas (crazy pavement dermatosis)
10. Pandangan mata anak nampak sayu
11. Gagal untuk menambah berat badan
12. Pertumbuhan linier terhenti
13. Pada keadaan berat / akhir dapat menngakibatkan shock, coma dan berakhir dengan kematian.
C.     Penyebab penyakit Kwashiorkor
1. Pola makan
Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asam amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein adri sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI.
2. Faktor sosial
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor.
3. Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.
4. Faktor infeksi dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi.
D.    Metabolisme Protein Penderita
Definisi kwashiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP) Dengan beberapa karakteristik berupa edema dan kegagalan pertumbuhan,depigmentasi,hyperkeratosis.
            Penyakit ini merupakan bentuk malnutrisi paling banyak didapatkan di dunia ini, pada dewasa ini,terutama sekali pada wilayah-wilayah yang masih terkebelakangan bidang industrinya.­­
            Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cicely D. Williams pada rangkaian saintifik internasional melalui artikelnya Lancet 1935 (1,9). Beliau pada tahun 1933 melukiskan suatu sindrom tersebut berhubungan dengan defisiensi dari nutrien apa. Akhirnya baru diketahui defisiensi protein menjadi penyebabnya.
            Walaupun sebab utama penyakit ini ialah defisiensi protein, tetapi karena biasanya bahan makanan yang dimakan itu juga kurang mengandung nutrien lainnya, maka defisiensi protein disertai defisiensi kalori sehingga sering penderita menunjukkan baik gejala kwashiorkor maupun marasmus.
ETIOLOGI
            Kwashiorkor paling seringnya terjadi pada usia antara 1-4 tahun ,namun dapat pula terjadi pada bayi .Kwashiorkor yang mungkin terjadi pada orang dewasa adalah sebagai komplikasi dari parasit atau infeksi lain.
            Banyak hal yang menjadi penyebab kwashiorkor, namun faktor paling mayor adalah menyusui, yaitu ketika ASI digantikan oleh asupan yang tidak adekuat atau tidak seimbang. Setelah usia 1 tahun atau lebih ,kwashiorkor dapat muncul bahkan ketika kekurangan bahan pangan bukanlah menjadi masalahnya, tetapi kebiasaan adat atau ketidak tahuan (kurang nya edukasi) yang menyebabkan penyimpangan keseimbangan nutrisi yang baik.
            Walaupun kekurangan kalori dan bahan-bahan makanan yang lain memepersulit pola-pola klinik dan kimiawinya, gejala-gejala utama malnutrisi protein disebabkan oleh kekurangan pemasukan protein yang mempunyai nilai biologik yang baik.Bisa juga terdapat gangguan penyerapan protein,misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronik,kehilangan protein secara tidak normal pada proteinuria (nefrosis), infeksi,perdarahan atau luka-luka bakar serta kegagalan melakukan sintesis protein , seperti yanga didapatkan pula pada penyakit hati yang kronis.
E.     Mencegah dan Mengobati Penderita Kwashiorkor
Pengobatannya dengan cara:
1.DIIETIK
- Makanan TKTP = 1 setengah x kebutuhan normal
Kebutuhan normal
0-3 tahun : 150 – 175 kcal/kg/hari, diberikan bertahap
Mg I : Fase stabilisasi (75% - 80% kebutuhan normal)
Protein : 1 - 1,5 gram/kgBB/hari
Mg II : Fase transisi ( 150% dari kebutuhan normal)
Protein : 2 - 3 gram/kgBB/hari
Mg III : Fase rehabilitasi ( 150 – 200% kebutuhan normal)
Protein : 4 - 6garm/kgBB/hari
2.PENAMBAHAN SUPLEMENTASI VITAMIN
Vitamin A → 1 tahun : 200.000 SI (1 kali dalam 6 bulan)
Vitamin D + B kompleks + C
3 .MINERAL
- Jumlah cairan : 130 – 200 ml/kg/BB/hari (per oral / NGT)
- Kalau edem dikurangi
- Porsi kecil tetapi sering
Pencegahannya dapat berupa diet adekuat dengan jumlah-jumlah yang tepat dari karbohidrat, lemak (minimal 10% dari total kalori), dan protein (12 % dari total kalori). Sentiasa mengamalkan konsumsi diet yang seimbang dengan cukup karbohidrat, cukup lemak dan protein bisa mencegah terjadinya kwashiorkor. Protein terutamanya harus disediakan dalam makanan. Untuk mendapatkan sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari protein hewan seperti susu, keju, daging, telur dan ikan. Bisa juga mendapatkan protein dari protein nabati seperti kacang ijo dan kacang kedelai.

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kwashiorkor adalah salah satu penyakit gangguan gizi yang disebabkan rendahnya asupan karbohidrat dan protein dalam makanan sehari-hari.

B.     Saran
Agar lebih memperhatikan pola makan dan istirahat kita, agar terhindar dari penyakit kwashiorkor.


DAFTAR PUSTAKA